TDW

Wednesday, June 25, 2008

Suka Biola dan Matematika



AMANDA (15), siswi SMP Yos Sudarso, Batam, peraih ranking pertama ujian nasional (UN) terbaik se-Kepulauan Riau, ternyata tak hanya pintar di bidang mata pelajaran sekolah. Ia juga piawai memainkan dawai biola.

Ia belajar main biola dari seorang guru bernama Yohanes Purba, pengajar di Sonatina (sebuah tempat belajar musik). Tak heran, Amanda kerap manggung di mall dan hotel.


Ketika Tribun bertandang ke rumahnya, kompleks Seruni Blok G/1, Batam, Minggu (22/6), ia sempat memainkan sebuah lagu menggunakan biola kesayangannya

“Amanda les biola untuk mengimbangi kegiatan akademiknya, biar nggak stres belajar terus,” ujar Djuwita, ibu Amanda. Semula Djuwita menyarankan Amanda agar memilih piano, namun sang anak lebih menyenangi biola. Ia menyukai alat musik itu seperti halnya pelajaran matematika yang di-UN mendapat angka sempurna alias 10.

Amanda mengidolakan Vanessa Mae, perempuan pemain biola kelas dunia asal Singapura. Bila diterima sekolah di Singapura, Amanda akan mengambil ekstrakulikuler musik yaitu biola. Amanda kesulitan menjawab ketika ditanya memilih biola atau matematika, “Dua duanya suka,” ujarnya sambil tertawa.

Berbagai prestasi telah diraih Amanda sehingga di ruang keluarga terpajang sejumlah piala dan medali. Ada satu medali yang begitu dibanggakan Amanda. “Yang punya ini di Batam cuma aku sendiri,” ujarnya sambil tersenyum bangga.

Medali dimaksud yaitu mendali perunggu olimpiade sains nasional untuk bidang IPA. Ketika itu Amanda kelas 5 SD, bersama empat pelajar lainnya mewakili Provinsi Riau dalam ajang olimpiade sains nasional di Pekanbaru.

“Waktu itu tahun 2004, aku dikasih penghargaan oleh Gubernur Riau dan uang saku Rp 5 juta,” ujar Amanda malu-malu. Menurut Djuwita, ibu kandung Amanda, sejak SMP anaknya tidak lagi minta uang jajan dari orangtuanya. Beasiswa dan uang hadiah dari berbagai perlombaan ditabung untuk jajan.

Piala yang dipajang hanya sebagian kecil, karena banyak di simpan di sekolah. Sebagai gantinya, Amanda mendapat berbagai sertifikat.

Selain berprestasi di sekolah, Amanda juga sering menulis artikel dalam bahasa Mandarin di sebuah koran nasional berbahasa Mandarin. “Aku kan ikut les Mandarin, sering disuruh nulis. Kalau guru suka, langsung dikirim,” ujar remaja kelahiran Pontianak ini.

Dari setiap tulisannya yang dimuat, Amanda mendapat honor Rp 20 ribu.Tulisannya yang dimuat ia tempelkan di almari kamarnya. Amanda fasih menjelaskan judul-judul dan tema tulisannya dan sesekali membaca dalam bahasa Mandarin.

Amanda mengaku, ia tidak punya waktu khusus untuk belajar, “Kalau anak-anak lain ikut metode belajar seperti saya, bisa hancur nilainya,” ujar Amanda sambil tertawa. Bagaimana tidak, ketika belajar di tempat tidur, Amanda lebih sering tertidur.

Djuwita mengungkapkan anak sulungnya itu paling malas bangun pagi, hingga kadang-kadang telat masuk sekolah. “Setiap pagi diomelin terus, baru bangun, sampai nggak sempat sarapan,” katanya.

Menurut sang ayah, Hekmanto, Amanda selalu ingin unggul dari orang lain. Ia tidak mau dikalahkan, selalu ingin jadi yang terbaik, “Pernah dia ikut speech kontes (pidato bahasa Inggris) tapi nggak menang, tahun berikutnya ia bertekad ikut lagi dan menjadi pemenang,” ujar Hekmanto.

Dalam kesempatan itu Amanda mengucapkan terima kasih kepada guru-guru yang telah mendidiknya selama ini. Selain itu teman-teman yang selalu memberi semangat.(opi)


http://tribunbatam.co.id/people/suka_biola_dan_matematika

http://tribunbatam.co.id/berita_utama/nilai_amanda_luar_biasa

Friday, June 13, 2008

Mengembangkan Kepribadian Siswa dengan Musik


Beberapa hal yang saya dapat dalam pengalaman mengajar musik ( Biola ) hingga sekarang menjalankan Sonatina Music Studio. Hanya sekedar sharing pentingnya pendidikan musik bagi anak-anak.

Pendidikan musik menyumbangkan banyak hal dalam perkembangan pribadi seseorang, apalagi jika pendidikan musik itu mulai dikenalkan pada anak sejak usia dini. Mereka yang mengikuti pendidikan musik terutama sejak dini akan memiliki kepribadian yang berkualitas.
Beberapa hal dalam musik yang dapat mempengaruhi manusia:

1. Pencapaian memerlukan proses
Dalam pendidikan musik untuk mencapai segala sesuatu dibutuhkan waktu serta proses, tidak bisa langsung jadi. Dan karena proses dan waktu yang harus dilalui itu tidak selamanya menyenangkan; bahkan kebanyakan menghasilkan rasa bosan dan malas, ia akan terbiasa dan belajar untuk menghadapi banyaknya tantangan serta rintangan dalam mencapai tujuannya.
Efek bagi siswa :
Orang yang terbiasa menghadapi banyak tantangan serta rintangan tidak akan mudah mengeluh dan berputus asa dalam menghadapi tantangan serta rintangan itu. . Sebaliknya, ia akan terus berusaha mengatasi tantangan itu tanpa merugikan orang lain dengan caranya sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Secara tidak langsung pendidikan musik membentuk seseorang menjadi pribadi yang mandiri dan tidak mudah goyah dalam prinsip.

2. Peraturan-peraturan dalam bermusik
Dalam pendidikan musik terdapat sejumlah besar peraturan yang menjadi konsensus (persetujuan) bersama. Terlebih pendidikan musik barat yang bersifat diatonis dan sangat sistematis.
Efek bagi siswa :
Seseorang yang belajar musik sudah tentu dan mau tidak mau, akan berhadapan dengan aturan-aturan itu. Ia akan terbiasa dan dididik untuk mematuhi aturan-aturan itu. Sikap ini akan meresap dalam pribadinya sehingga ia akan memiliki prinsip untuk selalu mematuhi serta menghormati peraturan-peraturan dan norma-norma yang ada dan berlaku dalam masyarakat tempat ia hidup. Ia pun akan menjadi pribadi yang memiliki disiplin yang tinggi.

3. Ketelitian
Pendidikan musik pun akan melatih ketelitian seseorang dalam membaca suatu partitur lagu serta ketepatannya dalam membidik nada suatu nyanyian misalnya.
Efek bagi siswa :
Hasilnya, dalam kehidupannya sehari-hari pun ia akan terbiasa untuk teliti dan tepat. Misalnya teliti dalam mengerjakan tugas, tepat waktu dalam menepati janji, dan sebagainya.



4. Kerjasama
Bagi mereka yang mengikuti pendidikan musik dalam kelompok orkestra, hasil pendidikan musik bagi pribadi seseorang akan tampak lebih nyata lagi. Mereka yang tergabung dalam orkestra akan dilatih untuk bekerja sama.
Efek bagi siswa :
Sikap ini pun akan meresap dalam pribadinya sehingga ia menjadi pribadi yang dapat diajak bekerja sama dengan orang lain dan tidak menjadi orang yang terlalu individualis. Lebih dari itu ia akan menjadi orang yang dengan senang hati membantu orang lain.

5. Kelembutan dan Harmonisasi
Lewat musik-musik yang lembut dan harmonis, seseorang akan berkembang menjadi pribadi yang lembut dan harmonis pula. Karenanya seseorang yang mempelajari musik akan mencapai integritas antara pikiran (rasio) dan perasaan (emosi).
Efek bagi siswa :
Dalam kehidupannya sehari-hari, ia tidak hanya mendasarkan setiap perbuatan yang ia lakukan dengan rasio saja atau bahkan dengan emosi saja. Lebih dari itu, ia akan melakukan perbuatannya berdasarkan pertimbangan rasio dan emosi yang seimbang antara keduanya. Sehingga setiap yang perbuatan yang ia lakukan benar-benar berdasarkan suatu kebijaksanaan.

6. Tempat Pelampiasan Emosi
Musik juga dapat menjadi tempat pelampiasan emosi yang positif. Jadi bagi mereka yang mengikuti pendidikan musik, dapat melampiaskan emosi mereka secara positif, baik dengan memainkan alat musik maupun menciptakan suatu lagu.
Efek bagi siswa :
Terutama bagi mereka yang remaja, dimana emosinya masih labil, pelampiasan emosi secara positif sangatlah diperlukan. Jika remaja tidak memiliki tempat pelampiasan emosi secara positif maka mereka justru akan lari pada jalan yang buruk, misalnya dengan narkotika, mabuk-mabukan, dan banyak lagi.

Yang berhubungan :
http://krisnaster.blogspot.com/2001/02/musik-meningkatkan-kualitas-sumber.html

Thursday, June 12, 2008

PESAN BAPA SUCI BENEDICTUS XVI KEPADA ORANG MUDA SEDUNIA



PESAN BAPA SUCI BENEDICTUS XVI KEPADA ORANG MUDA SEDUNIA MENYONGSONG HARI ORANG MUDA SEDUNIA KE- XXIII
DI SYDNEY, 14-20 JULI 2008


Para sahabat muda terkasih! Pada kesempatan ini kami menyampaikan butir-butir permenungan Bapa Suci Benedictus XVI kepada orang muda katolik seluruh dunia menyongsong hari Orang Muda Sedunia ke-23


1. Hari Orang Muda Sedunia ke-XXIII
Saya selalu mengenangkan dengan suka-cita, berbagai
peristiwa yang kita jalani bersama di Cologne, pada bulan
Agustus 2005. Pada akhir kegiatan yang tak terlupakan itu,
yang merupakan wujud iman dan semangat, dan yang menetap
dalam hati sanubari, saya telah membuat kesepakatan dengan
Anda, mengenai pertemuan kita berikutnya, yang akan
diselenggarakan di Sydney, pada tahun 2008. Perjumpaan itu
nanti merupakan Hari Orang Muda Sedunia yang ke XXIII, dan
temanya adalah: “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu” (Kis
1:8). Tema yang mendasari persiapan rohani kita menuju
Sydney adalah Roh Kudus dan Perutusan. Pada tahun 2006,
kita memusatkan perhatian pada Roh Kudus sebagai Roh
Kebenaran. Sekarang pada tahun 2007, kita mencari
pemahaman yg lebih dalam tentang Roh Cinta Kasih. Kita
akan melanjutkan perjalanan menuju Hari Orang Muda
Sedunia 2008 dengan merenung tentang Roh Ketabahan dan
Kesaksian, yang mendorong kita untuk hidup sesuai dengan
Injil dan mewartakannya dengan berani. Maka dari itu,
sangatlah penting bahwa Anda semua, kaum muda – dalam
komunitas Anda, dan bersama dengan semua yang
bertanggungjawab atas pendidikan Anda, diharapkan bisa
merenungkan tentang Sang Pelaku Pokok sejarah keselamatan
ini, yang disebut Roh Kudus atau Roh Yesus.
Dengan cara ini, Anda akan mampu mencapai pelbagai tujuan
luhur berikut ini: Mengenal jati diri sejati Roh Kudus,
khususnya dengan mendengarkan Sabda Allah dalam pewahyuan
Kitab Suci; Menyadari dengan lebih terang, kehadiran-Nya
yang terus menerus dan aktif dalam hidup Gereja, khususnya
ketika Anda menemukan bahwa Roh Kudus adalah “jiwa”, nafas
hidup Kristen itu sendiri, melalui sakramen-sakramen
inisiasi – Baptis, Krisma, Ekaristi; Menumbuhkan pemahaman
yang lebih mendalam dan lebih menggembirakan akan Yesus,
dan serentak dengan itu, menjalankan Injil dalam tindakan
nyata di fajar millennium III ini. Dalam pesan ini, dengan
gembira saya menyampaikan kepada Anda, garis besar
renungan yang bisa Anda dalami sepanjang tahun persiapan
ini. Dengan cara ini, Anda bisa menguji mutu iman Anda
dalam Roh Kudus, menemukannya kembali jika hilang,
menguatkannya jika melemah, mencecapnya sebagai
persekutuan dengan Bapa dan puteraNya Yesus Kristus, yang
dicurahkan sebagai karya yg tak terpisah dalam Roh Kudus.
Janganlah pernah lupa, bahwa Gereja, pada kenyataannya
kemanusiaan itu sendiri, semua orang yang sekarang ada di
sekitar Anda, dan mereka yang menunggu Anda di masa depan,
berharap banyak pada Anda, orang muda, karena Anda
memiliki di dalam diri Anda, anugerah terluhur dari Allah,
Roh Yesus.


2. Janji Roh Kudus dalam Kitab Suci
Sepenuh hati mendengarkan Sabda Allah mengenai misteri dan
tindakan Roh Kudus, membuka diri kita pada ilham yang
agung dan mencerahkan, yang akan saya ringkas dalam
butir-butir berikut ini. Beberapa saat sebelum kenaikanNya ke sorga, Yesus berkata kepada para murid-Nya: “Dan Aku akan mengirimkan kepadamu
apa yang dijanjikan BapaKu” (Luk 24:49). Sabda Yesus ini
terwujud pada hari Pentakosta ketika para murid berdoa di
ruang atas bersama Bunda Maria. Pencurahan Roh Kudus pada
kelahiran Gereja itu, merupakan pemenuhan janji yang sejak
dahulu kala diucapkan Allah, diwartakan dan dipersiapkan
sepanjang Perjanjian Lama. Kenyataannya, sejak halaman pertama, Kitab Suci
menampilkan Roh Allah sebagai udara yang “melayang-layang
di atas permukaan air”. Kitab Suci menyatakan bahwa Allah
meniupkan ke dalam lubang hidung manusia nafas kehidupan
(bdk. Kej 2:7). Setelah dosa asal, Roh Allah Pemberi Hidup
terlihat beberapa kali muncul dalam sejarah manusia,
memanggil para nabi, untuk mendesak umat pilihan agar
kembali kepada Allah dan melaksanakan perintah-Nya dengan
setia. Dalam kisah penglihatan Nabi Yehezkiel yang
terkenal itu, Allah, dengan Roh-Nya, membangun kembali
hidup umat Israel, yang digambarkan sebagai
“tulang-tulang kering” (bdk. Yeh 37:1-14). Nabi Yoel
menubuatkan “pencurahan roh” atas seluruh bangsa, tanpa
kecuali. Sang Pengarang Suci itu menulis: “Kemudian dari
pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Rohku
atas semua manusia. … Juga atas hamba-hambamu laki-laki
dan perempuan akan Kucurahkan RohKu” (Yoel 2:28-29)
Pada “kegenapan waktu” (bdk. Gal 4:4), malaikat Allah
memberi kabar kepada Perawan dari Nazaret bahwa Roh Kudus,
“kuasa dari yang Mahatinggi”, akan turun dan menaungi dia.
Anak yang akan lahir itu akan disebut kudus dan akan
disebut Anak Allah (Bdk. Luk 1:35). Dalam kata-kata Nabi
Yesaya, Sang Juru Selamat adalah dia, yang dalam dirinya
berdiam Roh Tuhan (Bdk. Yes 11:1-2; 42:1). Inilah nubuat
yang dipenuhi Yesus pada awal pelayanan publik-Nya di
sinagoga di Nazareth.. Kepada para hadirin yang takjub, Ia
berkata: “Roh Tuhan ada pada-Ku, karena Ia telah mengurapi
Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang
miskin. Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan
bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang
tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah
dating” (Luk 4:18-19; bdk. Yes 61:1-2). Saat mengajar
kepada umat yang hadir itulah, Ia mengarahkan nubuat nabi
kepada diri-Nya sendiri dengan mengatakan: “Pada hari ini,
genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” . Kemudian,
sebelum wafat-Nya di kayu salib, Yesus beberapa kali
memberitahukan kepada para murid mengenai kedatangan Roh
Kudus, Sang “Penolong” yang perutusannya memberi kesaksian
akan Dia dan membimbing orang beriman dengan mengajar dan
menuntun kepada kepenuhan kebenaran (Bdk. Yoh 14:16-17,
25-26; 15:26; 16:13).


3. Pentakosta, Titik Keberangkatan Bagi Perutusan Gereja
Pada malam di hari kebangkitan, Yesus menampakkan diri
kepada para murid-Nya, “Ia menghembusi mereka dan
berkata, ‘terimalah Roh Kudus’” (Yoh 20:22). Bahkan dengan
kuasa yang lebih besar, Roh Kudus turun atas Para Rasul
pada hari Pentakosta. Kita baca dalam Kisah Para Rasul:
“Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan
angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka
duduk, dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti
nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka
masing-masing” (Kis 2:2-3) Roh Kudus memperbaharui Para Rasul dari dalam, memenuhi mereka dengan kuasa yang mendorong untuk keluar dan dengan
berani mewartakan bahwa “Kristus telah wafat dan bangkit!”
Setelah dibebaskan dari segala ketakutan, mereka mulai
berkata-kata secara terbuka dengan percaya diri (Bdk. Kis
2:29; 4:13; 4:29, 31). Para nelayan yang lemah ini telah
menjadi duta Injil yang bersemangat Bahkan para musuh
mereka tidak bisa memahami bagaimana “orang-orang yang
tak berpendidikan dan biasa saja” (Bdk Kis 4:13) mampu
menunjukkan semangat seperti itu, serta kuat menahan
kesukaran, penderitaan dan penganiayaan dengan gembira. Tak ada yang bisa menghentikan mereka. Terhadap mereka
yang mencoba membungkam mereka, para rasul itu menenjawab:
“Tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang
apa yang telah kami lihat dan dengar” (Kis 4:20). Itulah
alasan mengapa Gereja lahir, dan sejak hari Pentakosta
itu, Gereja tidak henti menyebarkan Kabar Gembira “sampai
akhir zaman” (Kis 1:8)


4. Roh Kudus, Jiwa Gereja dan Azas Persekutuan
Manakala kita ingin memahami perutusan Gereja, maka kita
mesti mengingat kembali peristiwa di Ruang Atas di mana
para murid berkumpul bersama (Bdk Luk 24:49), berdoa
bersama Maria sang “Bunda”, ketika mereka menantikan Roh
yang dijanjikan akan datang. Gambaran Gereja yang baru
terlahir ini hendaknya menjadi sumber ilham yang tetap
bagi setiap komunitas Kristen. Buah-buah kerasulan dan
perutusan pertama-tama tidak mengacu pada program dan
metode pastoral yang secara cerdas ditata dan “efisien”,
tetapi merupakan hasil dari doa yang terus-menerus dalam
komunitas. (Bdk. Evangelii Nuntiandi 75). Lebih lanjut,
agar perutusan menjadi tepat-guna, komunitas harus
bersatu, itu artinya, mereka mesti “sehati dan sejiwa”
(Bdk. Kis 4:32). Hamba Allah Yohanes Paulus II menuliskan
bahwa, bahkan mendahului tindakan, perutusan Gereja
berarti bersaksi dan hidup dengan cara yang bersinar untuk
orang-orang lain (Bdk. Redemptoris Missio 26). Tertullianus menyatakan pada kita bahwa hal itulah yang terjadi pada masa awal Kekristenan, ketika kaum kafir bertobat setelah melihat cinta kasih yang meraja di
antara umat Kristen: “Lihatlah bagaimana mereka mengasihi
satu sama lain” (Bdk. Apology, 39 § 7). Untuk menyimpulkan pengamatan sepintas atas Sabda Allah dalam Kitab Suci ini, saya mengundang Anda untuk
memperhatikan bagaimana Roh Kudus merupakan anugerah tertinggi dari Allah bagi manusia, dan oleh karena itu, kesaksian puncak atas cinta kasih-Nya untuk kita, suatu cinta kasih yang secara tegas diungkapkan sebagai “ya atas
kehidupan”, bahwa Tuhan berkehendak atas setiap ciptaan-Nya. “Ya atas kehidupan” ini, menemukan kepenuhannya dalam Yesus dari Nazaret dan kemenangannya atas kejahatan dengan penebusan. Dalam hal ini, janganlah
pernah kita melupakan bahwa Injil Yesus, tepatnya berkat Roh Kudus, tidak bisa dikurangi maknanya hanya sebagai laporan peristiwa, karena Injil Yesus dimaksudkan untuk menjadi “kabar gembira bagi kaum miskin, pembebasan bagi para tawanan, penglihatan bagi yang buta”. Dengan daya
hidup seperti itulah, kabar gembira diperlihatkan pada
hari Pentakosta, sebagaimana hal ini menjadi rahmat dan
tugas Gereja kepada dunia, sebagai perutusannya yang
utama! Kita adalah buah-buah dari perutusan Gereja ini melalui
karya Roh Kudus. Kita menanggung di dalam diri kita tanda
kasih Bapa dalam Yesus Kristus, yakni Roh Kudus. Marilah
tidak melupakan hal ini, karena Roh Allah selalu mengingat
setiap pribadi, dan mengharapkan, khususnya melalui Anda,
orang muda, agar menggerakkan angin dan api Pentakosta
baru di dunia.


5. Roh Kudus sebagai “Guru Hidup Batin”
Sahabat-sahabat muda terkasih, Roh Kudus kini melanjutkan
karya dengan berdaya dalam Gereja, dan buah-buah Roh
berlimpah-ruah dalam tindakan kita yang siap sedia membuka
daya ini agar segala sesuatu menjadi baru. Untuk alasan
ini, pentinglah bahwa setiap dari kita mengenal Roh Kudus,
menetapkan hubungan denganNya, dan membiarkan diri kita
dibimbing olehNya. Namun, dalam hal ini, pertanyaan yang
wajar muncul: siapakah Roh Kudus bagi saya? Pertanyaan ini
merupakan kenyataan bagi banyak orang Kristen bahwa. Roh
Kudus masih merupakan “Yang Tak Dikenal”. Inilah alasan
mengapa ketika kita mempersiapkan Hari Orang Muda Sedunia
yang akan datang, saya ingin mengundang Anda untuk
mengenal Roh Kudus secara lebih mendalam pada tingkat
pribadi. Dalam syahadat iman, kita menyatakan, “Aku
percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang memberi hidup, Ia
berasal dari Bapa dan Putra” (Syahadat
Nikhea-Konstantinop el). Ya, Roh Kudus, Roh cinta Bapa dan
Putra, adalah sumber hidup yang membuat kita kudus,
“karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita
oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Rom
5:5). Meskipun demikian, hal ini tidaklah cukup untuk
mengenal Roh Kudus; kita harus menyambut Dia sebagai
penuntun jiwa, sebagai “Guru Hidup Batin” yang
memperkenalkan kita pada Misteri Allah Tritunggal, karena
Dia sendiri yang bisa membuka diri kita kepada iman, dan
mengizinkan kita menghidupinya setiap hari menuju
kepenuhan. Roh Kudus mendesak kita ke depan mengarah ke
orang lain, menyalakan dalam diri kita api cinta kasih,
menjadikan kita para utusan cinta kasih Allah.
Saya memahami sepenuhnya, bahwa Anda, orang muda, memegang
dalam hati Anda, hormat dan cinta yang agung untuk Yesus,
serta bahwa Anda rindu untuk berjumpa dan bercakap
denganNya. Sungguh, ingatlah bahwa kehadiran yang
meyakinkan dari Roh Kudus dalam diri kitalah yang
meneguhkan, menetapkan, dan membangun pribadi kita dengan
berpola pada pribadi Yesus yang disalibkan dan bangkit.
Maka, marilah kita bersikap akrab dengan Roh Kudus agar
menjadi akrab dengan Yesus.


6. Sakramen Penguatan dan Ekaristi Anda mungkin bertanya, bagaimana kita bisa membiarkan diri kita diperbarui oleh Roh Kudus dan bertumbuh dalam hidup rohani? Jawabannya, sebagaimana Anda ketahui, adalah
berikut ini: kita bisa melakukannya dengan menggunakan
Sakramen-Sakramen, karena iman lahir dan dikuatkan dalam
diri kita melalui Sakramen-Sakramen, khususnya Sakramen-Sakramen inisiasi Kristen: Baptis, Krisma, Ekaristi, yang saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan (Bdk. Katekismus Gereja Katolik, 1285). Kebenaran mengenai
ketiga sakramen yang mengawali hidup kita sebagi orang
Kristen ini, mungkin diabaikan dalam hidup iman banyak
orang Kristen. Mereka melihat ketiganya sebagai
peristiwa-peristiwa di masa lampau yang tak bermakna untuk
masa kini, seperti akar yang kekurangan sari makanan
pemberi hidup. Hal ini terjadi bahwa banyak orang muda
menjauhkan diri mereka dari hidup iman mereka, setelah
menerima sakramen Krisma. Ada pula orang-orang muda yang
bahkan belum menerima sakramen ini. Memang, melalui
penerimaan sakramen Baptis, Krisma, dan kemudian secara
terus menerus, Ekaristi, maka Roh Kudus menjadikan kita
anak-anak Bapa, saudara-saudari Yesus, anggota Gereja,
mampu menjadi saksi kebenaran Injil dan mampu mewartakan
suka-cita iman. Oleh karena itu saya mengundang Anda untuk merenungkan apa yang saya tuliskan kepada Anda. Hari-hari ini, perlulah secara khusus menyingkap kembali sakramen Krisma dan tempatnya yang penting dalam pertumbuhan rohani kita. Mereka yang telah menerima sakramen Baptis dan Krisma hendaknya ingat bahwa mereka telah menjadi “Bait Roh
Kudus”: Allah hidup di dalam diri mereka. Sadarilah selalu akan hal ini dan berusahalah untuk membiarkan pusaka dalam diri Anda ini bertumbuh dan berbuah kekudusan. Mereka yang dibaptis tetapi belum menerima Sakramen Krisma, yang bersiap untuk menerimanya, mengetahui bahwa dengan cara
ini Anda akan menjadi orang Kristen yang “penuh”, karena Krisma menyempurnakan rahmat baptisan (Bdk. Katekismus Gereja Katolik, 1302-1304).
Sakramen Krisma memberi kita kekuatan istimewa untuk bersaksi dan memuliakan Allah dengan seluruh hidup kita (Bdk Rom 12:1). Sakramen ini membuat kita secara mesra menyadari bahwa kita dimiliki oleh Gereja, “Tubuh
Kristus”, di mana kita semua adalah anggota-anggotanya
yang hidup, dalam solidaritas satu sama lain (Bdk. 1Kor 12:12-25). Dengan membiarkan diri mereka dibimbing oleh Roh, setiap orang yang dibaptis bisa memberi sumbang-sih masing-masing untuk membangun Gereja berkat karisma yang diberikan oleh Roh Kudus, karena bagi “setiap anggota” diberikan karunia Roh demi “kepentingan bersama” (1 Kor 12:7). Manakala Roh bertindak, maka Ia membawa buah-buhNya kepada jiwa, yaitu “kasih, suka cita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan” (Gal 5:22). Kepada mereka yang belum menerima Sakramen Krisma, saya dengan hangat menyampaikan undangan agar Anda mempersiapkan diri untuk menerimanya, dan meminta bantuan kepada imam-imam Anda. Sakramen Krisma adalah kesempatan
istimewa untuk rahmat yang ditawarkan Allah kepada Anda. Jangan lewatkan kesempatan itu! Saya ingin menambahkan sepatah kata mengenai Ekaristi. Supaya bertumbuh dalam hidup Kristen, kita memerlukan
asupan makanan dari Tubuh dan Darah Kristus. Pada kenyataannya, kita dibaptis dan menerima Krisma dengan pandangan menuju ekaristi (KGK, 1322, Sacramentum Caritatis, 17). Sebagai “Puncak dan Sumber” hidup Gereja, Ekaristi merupakan “Pentakosta Abadi”, karena setiap kali kita merayakan misa, kita menerima Roh Kudus yang menyatukan kita secara lebih mendalam dengan Kristus dan makin menyerupakan kita dengan Dia. Para sahabat muda
terkasih, jika Anda mengambil bagian secara berkala dalam
perayaan ekaristi, jika Anda mempersembahkan sebagian
waktu untuk adorasi Sakramen Mahakudus, Sumber kasih, yang
adalah Ekaristi, Anda akan memperoleh kebulatan tekad yang
menggembirakan untuk mengabdikan hidup dengan mengikuti
Injil. Pada saat yang sama, akan Anda alami, bahwa kapan
pun kekuatan kita melemah, Roh Kudus yang memperbarui kita
itu, mengisi kita dengan kekuatanNya, dan memampukan kita
menjadi saksi yang diliputi oleh semangat missioner dari
Kristus yang bangkit.

7. Perlu dan Mendesaknya Perutusan Banyak orang muda memandang hidup dengan gelisah dan mengajukan banyak pertanyaan mengenai masa depan mereka. Dengan cemas mereka bertanya: Bagaimana kita bisa hidup
dalam dunia yang ditandai dengan begitu banyak
ketidakadilan yang parah dan begitu banyak penderitaan
ini? Bagaimana seharusnya kita bersikap atas egoisme dan
kekerasan yang kadang-kadang tampak kuat? Bagaimana kita
memberi makna sepenuhnya dalam hidup? Bagaimana kita bisa
menolong untuk menunjukkan bahwa buah-buah Roh yang
disebut di atas, “kasih, suka cita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, dan pengendalian diri” (bdk. no 6) bisa
mengisi dunia yang cemas dan rapuh ini, dunia yang
sebagian besar darinya adalah orang muda ini? Dalam
keadaan apa, Roh pada ciptaan pertama dan khususnya pada
ciptaan kedua atau penebusan, dapat menjadi jiwa baru atas
kemanusiaan? Janganlah kita lupa, akan lebih besarnya
anugerah Tuhan – dan anugerah Roh Yesus adalah anugerah
terbesar – sedemikian lebih besarnya daripada kebutuhan
dunia untuk menerimanya, dan karena itu, yang lebih agung
serta lebih menggairahkan adalah perutusan Gereja untuk
memberi kesaksian yang dapat dipercaya kepada dunia yang
demikian ini. Anda, orang muda, melalui Hari Orang Muda
Sedunia, ada di jalan yang sedang mewujudkan hasrat Anda
untuk mengambil bagian dalam perutusan ini. Berkenaan
dengan hal ini, sahabat muda terkasih, saya ingin
mengingatkan Anda, akan beberapa kebenaran kunci untuk
direnungkan. Sekali lagi, saya ulangi, bahwa hanya
Kristus yang dapat memenuhi keinginan yang paling intim
yang ada dalam hati setiap pribadi. Hanya Kristus yang
bisa memanusiakan kemanusiaan dan membimbing kemanusiaan
kepada “pengilahian”nya. Melalui daya kekuatan Roh-Nya, Ia
menanamkan kasih ilahi dalam diri kita, dan memampukan
kita mengasihi sesama serta siap sedia untuk pelayanan.
Roh Kudus menerangi kita, mewahyukan Kristus yang
disalibkan dan bangkit, serta menunjukkan pada kita
bagaimana kita bisa makin menyerupai Dia, sehingga kita
bisa menjadi “gambar dan alat cinta kasih yang mengalir
dari Kristus” (Deus Caritas Est, 33). Mereka yang
membiarkan diri dipimpin oleh Roh, mengerti bahwa
menempatkan diri dalam pelayanan Injil bukanlah sebuah
pilihan tambahan saja, karena sadar akan mendesaknya
pewartaan Injil ini bagi orang lain. Meskipun demikian,
kita perlu diingatkan lagi bahwa kita bisa menjadi
saksi-saksi Kristus hanya jika kita membiarkan diri
dipimpin oleh Roh Kudus yang adalah “Pelaku Utama
Penginjilan” (bdk. Evangelii Nuntiandi 75) dan “Pelaku
Utama Perutusan” (Bdk. Redemptoris Missio 21). Sahabat
muda terkasih, sebagaimana para pendahulu saya yang
terpuji itu, Paus Paulus VI dan Paus Yohanes Paulus II
telah mengatakan dalam berbagai kesempatan, mewartakan
Injil dan menjadi saksi iman, adalah hal yang lebih perlu
daripada apapun pada masa ini (Bdk. Redemptoris Missio,
1). Ada orang yang berpikir bahwa menyampaikan khasanah
iman yg berharga ini kepada orang-orang lain berarti tidak
toleran terhadap mereka, namun soalnya bukan itu, karena
menyampaikan Kristus tidak berarti memaksakan Kristus
(bdk. Evangelii Nuntiandi, 80). Lagipula, dua ribu tahun
yang lalu, dua belas Rasul mempersembahkan diri untuk
membuat Kristus dikenal dan dikasihi. Berabad-abad sejak
saat itu, Injil Suci diteruskan pewartaanya oleh kaum pria
dan perempuan yang terilhami oleh semangat perutusan yang
sama. Sekarang juga, ada kebutuhan akan para murid
Kristus yang tiada habis-habisnya memberi waktu dan
tenaganya untuk melayani Injil. Ada kebutuhan akan
orang-orang muda yang mau membiarkan kasih Tuhan menyala
dalam diri mereka, dan yang menanggapi dengan murah hati,
akan panggilan-Nya yang mendesak, seperti halnya yang
telah dilakukan oleh begitu banyak beato-beata dan
santo-santa muda di masa lalu dan di masa zaman ini.
Secara khusus, saya meyakinkan Anda, bahwa Roh Yesus pada
masa ini, sedang mengundang Anda orang muda, untuk menjadi
pembawa kabar gembira Yesus untuk zaman Anda. Kesulitan
yang pasti ditemui kaum tua dalam mendekati lingkungan
orang muda secara menyeluruh dan meyakinkan, bisa jadi
merupakan tanda bahwa Roh Kudus sedang mendesak Anda,
orang muda, untuk mengambil tugas ini oleh Anda sendiri.
Anda mengenal cita-cita, bahasa, dan juga luka-luka,
harapan, serta serentak dengan itu hasrat akan kebaikan
yang dirasakan oleh teman sebaya Anda. Hal ini membuka
dunia yang luas dari emosi, pekerjaan, pendidikan,
harapan, dan penderitaan orang muda… Anda masing-masing
hendaknya berani berjanji kepada Roh Kudus bahwa Anda
akan membawa seorang muda kepada Yesus Kristus dengan
cara yang menurut Anda terbaik, sambil mengetahui
bagaimana “memberi pertanggungjawaban tentang pengharapan
yang ada padamu tetapi dengan lembut dan hormat” (Bdk. 1
Petrus 3:15). Agar mencapai tujuan ini, sahabat-sahatku terkasih, Anda
haruslah kudus, dan Anda haruslah menjadi utusan
(misionaris) oleh sebab kita tak pernah bisa memisahkan
kekudusan dari perutusan (Bdk. Redemptoris Missio, 90)
Janganlah takut untuk menjadi misionaris seperti Santo
Fransiskus Xaverius yang menempuh perjalanan panjang
melalui Timur Jauh untuk mewartakan Kabar Gembira hingga
kekuatannya habis tuntas., atau seperti Santa Theresia
dari Kanak-Kanak Yesus yang menjadi misionaris walaupun ia
tak pernah meninggalkan biara Karmelit. Keduanya adalah
“Pelindung Karya Misi”. Bersiaplah menempatkan diri untuk
menerangi dunia dengan kebenaran Kristus; untuk
menanggapi dengan cinta kasih, kebencian dan
ketidakpedulian akan kehidupan; untuk mewartakan harapan
karena Kristus yang bangkit, di setiap sudut dunia.


8. Memohon ”Pentakosta Baru” bagi Dunia
Sahabat muda terkasih, saya berharap, berjumpa dengan
sebanyak mungkin Anda di Sydney pada bulan Juli 2008.
Kesempatan itu akan menjadi penyelenggaraan ilahi untuk
mengalami kepenuhan daya kekuatan Roh Kudus. Hadirlah
berbondong-bondong dalam jumlah besar supaya menjadi tanda
harapan dan untuk menyampaikan dukungan yang penuh
penghargaan kepada komunitas Gereja di Australia yang
sedang bersiap-siap menyambut Anda. Bagi orang muda di
Negara yang akan menjamu Anda, hal ini akan menjadi
kesempatan luar biasa untuk mewartakan keindahan dan
kegembiraan Injil kepada masyarakatnya, yang dalam banyak
cara, sedang kena arus duniawi. Australia, seperti semua
Negara di Oceania, perlu untuk menemukan kembali akar-akar
Kristiani-nya. Dalam Seruan Apostolik Pasca Sinodal
Ecclesia in Oceania, Paus Yohanes Paulus II menulis:
“Melalui kuasa Roh Kudus, Gereja di Oceania sedang
memperiapkan diri bagi evangelisasi baru, bagi
bangsa-bangsa yang pada masa kini lapar akan Kristus…
Sebuah evangelisasi baru merupakan prioritas pertama bagi
Gereja di Oceania” (no. 18).
Saya meminta Anda agar menyediakan waktu untuk berdoa, dan
untuk persiapan rohani Anda selama tahap terakhir
perjalanan menuju Hari Orang Muda Sedunia ke XXIII,
sehingga di Sydney, Anda akan mampu memperbaharui janji
yang Anda ucapkan saat Baptis dan Krisma. Bersama-sama,
kita akan memohon Roh Kudus, dengan penuh kepercayaan
memohon Tuhan menganugerahkan sebuah Pentakosta Baru bagi
Gereja, dan bagi kemanusiaan di millennium ketiga ini.
Semoga Bunda Maria, yang bersatu dalam doa bersama para
Rasul di Ruang Atas, menemani Anda sepanjang bulan-bulan
ini, dan memperolehkan bagi semua orang muda Kristen,
pencurahan baru Roh Kudus untuk menyemangati hati mereka.
Ingatlah: Gereja mempercayai Anda! Kami, para Gembala,
secara istimewa, mendoakan semoga Anda mengasihi dan
membimbing orang lain untuk makin mengasihi Yesus dan
semoga Anda mengikuti Dia dengan setia. Bersama seluruh
ungkapan ini, saya memberkati Anda semua dengan rasa kasih
sayang yang dalam.
Dari Lorenzago, 20 Juli 2007
BENEDICTUS PP. XVI

Wednesday, June 11, 2008

Batam Gets Adipura Award

President and Batam Major Mr. Ahmad Dahlan ( Picture taking from www.riasaptarika.web.id/index.php/tag/adipura )



Every year President Susilo Bambang Yudhoyono will present prestigious environmental awards to the nation’s cleanest and greenest cities In Indonesia. This is part of the goverment campaign to promote a better environment.


This year 94 cleanest and greenest cities out of 375 nominees will receive the Adipura on Thursday June 5th, 2008. That is “ Hari Lingkungan Hidup “ ( The Environment Day ) in Indonesia.


The winners of the Adipura awards include some of Jakarta’s municipalities and Surabaya in the metropolitan category; Batam in the large city division; and Palopo in South Sulawesi and Lumajang in East Java in the small city division.


President and Environment Minister Mr. Rachmat Witoelar give the adipura Award to Mr Ahmad Dahlan as the Major of Batam.

President Yudhoyono will also present the Kalpataru trophy to individuals or groups that have contributed to helping the environment.


Most of the Adipura winners were in the small city category, defined as cities with less than 250,000 people. About 70 percent of the winners are from the small city category and only 18 Adipura trophies go to the metropolitan and big city categories.


To determine the winners, government teams assessed aspects such as waste management and availability of green space.


The award requires each administration to promote environment conservation efforts in areas such as schools, traditional markets, hotels, transport terminals and restaurants.
Environmentalists have long accused local administrations of not making efforts to protect the environment or to set aside more open green areas for the public.


Kota Batam is in the second place after Pekanbaru in the first place and Padang in the third place.


Hope we still can get the award for next year.

Related News :






Tuesday, June 10, 2008

ABRSM Seminar on Grades 1 – 5 AURAL TEST

Joe ( Sonatina Music Studio ) and Mr.Bill Thompson


On Thursday, 5 June 2008, We, the Sonatina Music Studio team attend the Aural Test Seminar on Grades 1 to 5. Held by ABRSM ( Associated Board of the Royal School of Music ) London at Meranti Room – Novotel Hotel Batam. The Speaker is Mr. Bill Thompson, ABRSM SE Asia Regional Coordinator. The Seminar started at 14.00 until 17.30.

According to Mr. Bill, studying music is like learning a language. There are four abilities to master when we studied language which is Speaking, Hearing, Reading and Writing. Same with music we learn all that abilities to improve our skill to play the music.

Unfortunately, sometime music teacher just take attention to the playing skill without paying any attention to listening. In western style of teaching music, they do reading more that some time forget to do listening. This is very different with Mr. Bill said that practicing music is to develop the listening skill too. About 80 % music player around the world learn to play music by listening and they can be a good music player too. It have to be equal between reading and listening music.

Teacher should make the children listen. Listen which one going nicer comparing two or three different way to playing music.

In ABRSM Aural Test there are 4 tests for grade 1 – 3 which are :
1. The Rhythm
The examiner will test the candidate to clap in time
The tips from Mr. Bill is listen to the “strong” beat so the candidate can tell that is in 2/3 or ¾ or even 4/4

2. Sing The Echo
The candidate should sing the echo that the examiner play. The marks are from the pitch and the rhythm.
Tips from Mr. Bill is
Teacher should give the student the skill and confident to do this early when the course start. Don’t wait to practice this until the day close to the exam day. The student should be trained to sing low, high, long and short. The student practice to sing from one, two or three note.

3. Comparing ( Listen to the Change )
For Grade 1 : Listen to the change of the rhythm
For Grade II and III : Listen to the change rhythm and melody

4. Listen to the short piece
a. Examiner will ask about dynamic meaning he/she wants to hear the candidate find out about Loud ( Forte ) and Soft ( Piano )
b. Examiner will ask about articulation meaning he/she wants to hear the candidate find out about Legato and Stacatto
c. Examiner will ask about speed meaning he/she wants to hear the candidate find out about Faster ( Accelerando ) and Slower ( Rallentando )

For Grade 4 -5
1. The Rhythm
The candidate should sing or play the melody that the examiner play
Tips from Mr. Bill is
Teacher should know the student ability. Give the student chance to chose between sing or play the melody. But the teacher should teach the student which way comfortable to them

2. Sing The Echo

3. Mood of the music
Candidate should know about the style of Barok Period, Romantic Period and Classic Period.


Friday, June 6, 2008

PLAIN WATER EVERY DAY KEEP THE DOCTOR AWAY ( MINUM AIR PADA SAAT PERUT KOSONG )



Di Jepang sekarang ini sangat popular sekali trend minum air segera setelah Bangun pagi. Apalagi, test ilmiah telah membuktikan keampuhannya. Kami memberikan deskripsi penggunaan air kepada pembaca kami dibawah ini.

Terapi air ini telah dibuktikan sukses oleh kumpulan pengobatan Jepang untuk penyakit lama dan serius dan juga penyakit moderen. Penyakit-penyakit tersebut adalah sebagai berikut:
Sakit kepala, sakit badan, system jantung, arthritis, detak jantung cepat, epilepsi, kelebihan berat badan, asma bronchitis, penyakit ginjal dan urin, muntah-muntah, asam lambung, diare, diabetes, susah buang air besar, semua penyakit mata, rahim, kanker, datang bulan lancar, dan penyakit telinga, hidung dan kerongkongan.


METHOD OF TREATMENT
1. As you wake up in the morning before brushing teeth, drink 4 x 160ml glasses of water
2. Brush and clean the mouth but do not eat or drink anything for 45 minute
3. After 45 minutes you may eat and drink as normal.
4. After 15 minutes of breakfast, lunch and dinner do not eat or drink anything for 2 hours
5. Those who are old or sick and are unable to drink 4 glasses of water at the beginning may commence by taking little water and gradually increase it to 4 glasses per day.
6. The above method of treatment will cure diseases of the sick and others can enjoy a healthy life.

METODE TERAPI
1. Setelah anda Bangun pagi sebelum mengosok gigi, minum 4 x 160 gelas air
2. Gosok dan bersihkan mulut tetapi jangan makan ataupun minum apapun selama 45 menit
3. Setelah 45 menit anda boleh makan dan minum seperti biasa
4. Setelah 15 menit sarapan, makan siang dan makan malam, jangan makan ataupun minum apapun selama 2 jam
5. Untuk anda yang tua ataupun sakit dan tidak dapat minum 4 gelas air pada saat mulai bisa digantikan dengan meminum sedikit air terlebih dahulu dan kemudian ditingkatkan secara berkala hingga 4 gelas per hari.
6. Metode diatas adalah terapi untuk mengobati penyakit dari orang yang sakit dan orang lain dapat menikmati hidup yang sehat.


The following list gives the number of days of treatment required to cure/control/ reduce main diseases:
1. High Blood Pressure (30 days)
2. Gastric (10 days)
3. Diabetes (30 days)
4. Constipation (10 days)
5. Cancer (180 days)
6. TB (90 days)
7. Arthritis patients should follow the above treatment only for 3 days in the 1st week, and from 2nd week onwards - daily.

This treatment method has no side effects, however at the commencement of treatment you may have to urinate a few times.


Daftar berikut adalah jumlah hari
yang dibutuhkan untuk terapi pengobatan/kontrol/ mengurangi penyakit utama:
1. Tekanan darah tinggi (30 hari)
2. Asam lambung (10 hari)
3. Diabetes (30 hari)
4. Susah buang air besar/konstipasi (10 hari)
5. Kanker (180 hari)
6. Tuberculosis (90 hari)
7. Pasien arthritis disarankan untuk mengikuti terapi diatas ini hanya 3 hari pada minggu pertama dan dari minggu kedua dan seterusnya - setiap hari

Metode pengobatan ini tidak mempunyai efek samping, tetapi pada saat pelaksanaan pengobatan ini anda mungkin akan buang air beberapa kali.


It is better if we continue this and make this procedure as a routine work in our life. Drink Water and Stay healthy and Active.

Adalah lebih baik jika kita melanjutkan terapi ini dan menjadikan prosedur ini sebagai rutinitas kerja dalam kehidupan kita. Minum air dan tetap sehat dan aktif.

This makes sense ... The Chinese and Japanese drink hot tea with their meals ..not cold water. Maybe it is time we adopt their drinking habit while eating!!!
Nothing to lose, everything to gain...


Hal ini masuk akal.. Orang Cina dan Jepang minum teh hangat pada saat makan mereka ... bukan air dingin.
Mungkin sudah waktunya kita mengadopsi kebiasaan minum mereka sewaktu makan !!!
Tidak ada yang dirugikan dari hal ini

For those who like to drink cold water, this article is applicable to you.
It is nice to have a cup of cold drink after a meal. However, the cold water will solidify the oily stuff that you have just consumed. It will slow down the digestion.

Untuk yang suka minum air dingin, artikel ini mungkin berguna untuk anda. Adalah enak untuk minum minuman dingin setelah makan. Bagaimanapun, air dingin akan memadatkan minyak yang anda konsumsi. Ia akan memperlambat pencernaan.


Once this "sludge" reacts with the acid, it will break down and be absorbed by the intestine faster than the solid food. It will line the intestine. Very soon, this will turn into fats and lead to cancer. It is best to drink hot soup or warm water after a meal.

Sekali "kotoran" ini bereaksi dengan asam, ia akan dipecah dan diserap oleh intestine lebih cepat daripada makanan padat. Ia akan berbaris dalam usus besar. Dengan cepat, ini akan berubah menjadi lemak dan menjadi pemicu kanker. Adalah sangat bagus untuk minum sup hangat ataupun air hangat setelah makan.


A serious note about heart attacks:
? Women should know that not every heart attack symptom is going to be the left arm hurting,
? Be aware of intense pain in the jaw line.
? You may never have the first chest pain during the course of a heart attack.
? Nausea and intense sweating are also common symptoms.
? 60% of people who have a heart attack while they are asleep do not wake up.
? Pain in the jaw can wake you from a sound sleep. Let's be careful and be aware. The more we know, the better chance we could survive...


Pesan yang serius untuk serangan jantung:
? Wanita seharusnya tahu jika tidak semua simptom serangan jantung adalah sakit pada lengan kiri.
? Berhati-hatilah terhadap sakit yang sangat pada garis rahang
? Kamu mungkin tidak pernah merasakan sakit pertama pada dada selama serangan jantung
? Pusing dan keringat berlebihan merupakan simptom pada umumnya.
? 60% dari orang mengalami serangan jantung ketika mereka sedang tidur tetapi tidak bangun lagi.
? Sakit pada rahang dapat membangunkan anda dari tidur yang lelap. Mari berhati-hati dan sadar. Makin banyak kita tahu, kesempatan bertahan hidup menjadi lebih besar



Wednesday, June 4, 2008

US elections: Barack Obama wins Democratic nomination for president



Barack Obama has made history by beating Hillary Clinton for the Democratic nomination and becoming the first African-American with a viable chance of winning the White House.

Obama's victory effectively brought to an end Clinton's bid to become the first US female president.

It also confirms Obama's reputation as a political giant-slayer, who after less than four years in the US Senate brought down the couple credited with creating the Democrats' most powerful political machine.

Obama will now face the Republican John McCain for the prize of the presidency in the November 4 general election.

After a 54-contest, five-month-long fight, Obama started the day 45 delegates short of the 2,118 he needed to cross the finishing line. A steady shift of support towards Obama throughout the day turned into a flood. Among those announcing their endorsements was the former president Jimmy Carter. A number of Clinton supporters also defected to Obama.

He was four short as polls closed in the South Dakota and Montana primaries, the last two contests. But South Dakota pushed him over the line in terms of delegates - even though he lost the state to Clinton.

To deafening applause, he told a 20,000-strong victory rally in St Paul, Minnesota: "Tonight, we mark the end of one historic journey with the beginning of another - a journey that will bring a new and better day to America. Because of you, tonight, I can stand before you and say that I will be the Democratic nominee for president of the United States.

He was generous towards Clinton. "Our party and our country are better off because of her, and I am a better candidate for having had the honour to compete with Hillary Rodham Clinton," he said.

The crowd was responsive to the conciliatory message, loudly cheering Clinton three or four times.

Clinton, surrounded by Bill and daughter Chelsea, at a party in New York for campaign workers from round the country, also held out the prospect of reconciliation: "It has been an honour to contest these primaries with him, just as it is an honor to call him my friend."

Although several Obama supporters in St Paul said they expected Clinton to behave graciously, she refused to concede or suspend her campaign.

Instead, Clinton said she wanted time to reflect before making her next move. "In the coming days, I'll be consulting with supporters and party leaders to determine how to move forward with the best interests of our party and our country guiding my way," she said.

In a sign of hard bargaining with Obama's team over the next few days, she said she had won the votes of 18m Americans and she wanted their views respected.

One concession she may be seeking is a joint ticket with Obama, with her as vice-presidential candidate, a position she may feel entitled to after securing so many votes.

Holed up at her home in Chappaqua, New York, during the day, she and Bill Clinton discussed options over the phone with a host of aides and supporters. One of four members of Congress who spoke to her urging her to press for the vice-president slot reported her saying: "I am open to it."

She also will negotiate about the transfer of her staff to Obama's campaign team, about help with her campaign debts, the possibility of jobs in his administration if he wins the presidency and incorporation of some of her policy positions, particularly on healthcare.

She finished the primary season strongly, winning the South Dakota primary, the one blot on Obama's night. It had been a state he had been predicted to win. With 100% of the votes counted in South Dakota, she had 54,179 (55%) to his 43,726 (45%).

Obama won Montana. With only 99% of the vote counted, he had 101,811 (57%) and she took 74,550 (41%).

One reason why South Dakota voted differently from its neighbour is that voting in Montana was open to all, and independents, who tend to swing behind Obama, turned out in force for him. But South Dakota was restricted to party members, among whom Clinton has tended to do better.

Obama's main strategist, David Axelrod, said that losing South Dakota had not taken the shine off the night. "Not at all. We won 34, 35 contests. There is no shame in splitting the night with a very strong candidate," he said.

He also made it clear the general election is on - no matter what Clinton says or does. "One campaign ends today and another begins. We are very excited for that."

McCain, in a speech in Louisiana, formally declared the general election to be underway: "Tonight, we can say with confidence the primary season is over, and the general election campaign has begun." He described Obama as a formidable opponent and offered extravagant praise for Clinton - a sign that he would fight Obama hard for the support of women voters.

McCain added that voters would face a clear choice next November.

Obama deliberately chose St Paul to launch his general election campaign because of the symbolism of the location: it will be the same site at which the Republican convention will formally nominate McCain in September.

In St Paul, people began lining up as early as 10am outside the arena where Obama was to hold his late-night rally. They came with folding chairs, blankets and spread out on the pavement playing card games.

Several said they were compelled by the sense of history about the occasion. "To have an African American running for president and to be there for the nomination, it is a historic thing," said Laurie Zahn, a teacher who was at the rally with her 21-year-old daughter.

Some had originally counted themselves Clinton supporters. Ruth O'Neill was a reluctant convert, a former Clinton supporter who was persuaded to switch sides by her 16-year-old son. "This is the first time I would put on an Obama shirt," she said. "But my son was right: he kept saying if she had this much trouble running her campaign how could she run the country."

A few passersby cheered as they passed the long line. One man started shouting out Obama's trademark chant from across the road: "Fired up, ready to go."

Ewen MacAskill in Washington and Suzanne Goldenberg in St Paul, Minnesota guardian.co.uk, Wednesday June 4 2008 Article history